Hubungan matematika dalam bidang psikologi sangatlah erat dan berkaitan satu sama lain dan tidak hanya psikologi bahkan semua ilmu sangatlah berhubungan dengan matematika.
Misalnya saja dalam bidang pengukuran, karena psikologi adalah cabang ilmu yang pengetahuannya relative muda jadi harus banyak berbuat dalam hal pengukuran ini di maksudkan agar eksistensinya baik di lihat dalam segi teori maupun aplikasi makin mantap, ilmu pengetahuan merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun dasar dasar pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang berfungsi secara optimal, valid, dan reliable.
Kegiatan pengukuran psikologis juga sering di sebut sebagai tes, tes adalah suatu kegiatan mengamati dan mengumpulkan sempel tingkah laku yang di miliki individu secara terstandard, sebagai contoh adalah tes psikometri di mana kita akan mengetahui tingkat kecerdasan kita bila tidak di ukur? Dan bagaimana kita dapat mengetahui jika alat ukur itu valid dan dapat di percaya?. Dan di sinilah peran psikometri, karena psikometri berupaya untuk membuat alat ukur yang dapat di percaya berdsarkan prinsip prinsipnya, karena psikometri meliputi semua aspek psikologis kita maka psikometri sering kali di sebut dengan psikotest untuk semua pengukuran yang berbasis psikologi.
Ada banyak jenis pengukuran dalam psikologi di antaranya adalah tes binet dan tes intelegensi. Awal munculnya tes Binet ini pertama kali di kembangkan oleh Binet dan Simon skala ini di kenal dengan nama skala 1905 pada awalnya skala ini di gunakan untuk mengukur dan mengidentifikasi anak anak yang memiliki keterbelakangan. Pada skala ini terdiri dari 30 soal dan di susun dari soal yang paling mudah dan ke yang paling sulit.
Pada skala ke dua pada tahun 1908 jumlah soalnya di tambah dan soal soal tersebut kemudian di kelompokan menurut dengan jenjang umur berdasarkan atas kinerja 300 orang anak normal yang berumur 3 sampai dengan 13 tahun.
Skala ke tiga Binet dan Simon di terbitkan pada tahun 1911 pada tahun 1912 setelah binet meninggal, dalam kongres psikologi intenasional di Genewa, seorang ahli psikologi dari jerman William Sterm mengusulkan koonsep koefisien intelegensi yaitu IQ = MA / CA dan kemudian konsep inilah yang di gunakan secara luas di mana mana.