Kamis, 14 Juni 2012

kesehatan mental

Setelah saya menonton video yang di berikan dalam pelajaran soft skill saya tersadar akan satu hal bahwa masih banyak orang orang di luar sana yang sangat hebat dan luar biasa bahkan di bandingkan dengan seorang pahlawan sekalipun. Yang paling sangat menyentuh hati nurani saya adalah ketika saya menonton tentang pengorbanan seorang ayah dan ibu kepada anaknya setelah melihat tayangan tersebut sungguh sangat membuat saya tersadar betapa besarnya pengorbanan kedua orang tua untuk anaknya saya benar benar merasa saya sangat banyak sekali berbuat kesalahan kepada kedua orang tua saya dan saya tidak pernah menyadari akan hal itu sungguh sangat miris dan menyentuh hati saya. Dan tayangan yang berikutnya tentang orang yang memiliki kekurangan secara fisik namun semangat mereka yang tidak pernah padam itu sangat luar biasa bagi saya karena selama ini saya sering sekali mengeluh apa bila tidak mampu menyelesaikan tugas atau hal apa pun saya sangat cepat menyerah, namun ketika melihat tayangan tersebut saya merasa diri saya sangat rendah di banding mereka, mereka yang memiliki kekurangan fisik mampu berbuat banyak untuk melanjutkan hidup dan juga dapat melakukan hal yang sangat luar biasa. Dari video video yang di berikan pada saat mata kuliah softskill hari ini sangat memberikan banyak pelajaran dalam diri saya dan membuka lebar "mata dan hati" saya, bahwa masih banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung saya namun dapat melakukan hal yang luar biasa dan semangat mereka yang luar biasa juga dan rasa syukur kepada tuhan yang besar atas apa yang telah di berikan kepadanya dan mereka tetap menjalani hidup dengan segala kekurangan yang mereka miliki. Saya sangat bersyukur hari ini dan berterimakasih sebesar besarnya kepada ibu egi yang telah memberikan banyak pelajaran "hidup" dalam mata kuliah hari ini :).

Kamis, 26 April 2012

Dasar Teori Fromm Sebelum mengulas tentang teori kepribadian dari Fromm, beberapa pengalaman mempengaruhi pandangan Fromm, antara lain pada umur 12 tahun ia menyaksikan seorang wanita cantik dan berbakat, sahabat keluarganya, bunuh diri. Fromm sangat terguncang karena kejadian itu. Tidak ada seorang yang memahami mengapa wanita tersebut memilih bunuh diri. Ia juga mengalami sebagai anak dari orangtua yang neurotis. Ia hidup dalam satu rumah tangga yang penuh ketegangan. Ayahnya seringkali murung, cemas, dan muram. Ibunya mudah menderita depresi hebat. Tampak bahwa Fromm tidak dikelilingi pribadi-pribadi yang sehat. Karena itu, masa kanak-kanaknya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis. Peristiwa ketiga adalah pada umur 14 tahun Fromm melihat irrasionalitas melanda tanah airnya, Jerman, tepatnya ketika pecah perang dunia pertama. Dia menyaksikan bahwa orang Jerman terperosok ke dalam suatu fanatisme sempit dan histeris dan tergila-gila. Teman-teman dan kenalan-kenalannya terpengaruh. Seorang guru yang sangat ia kagumi menjadi seorang fanatik yang haus darah. Banyak saudara dan teman-temannya yang meninggal di parit-parit perlindungan. Ia heran mengapa orang yang baik dan bijaksana tiba-tiba menjadi gila. Dari pengalaman-pengalaman yang membingungkan ini, Fromm mengembangkan keinginan untuk memahami kodrat dan sumber tingkah laku irasional. Dia menduga hal itu adalah pengaruh dari kekuatan sosio-ekonomis, politis, dan historis secara besar-besaran yang mempengaruhi kodrat kepribadian manusia. Fromm membandingkan ide-ide Freud dan Marx, menyelidiki kontradiksi-kontradiksinya dan melakukan percobaan yang sintesis. Fromm memandang Marx sebagai pemikir yang lebih ulung daripada Freud dan menggunakan psokoanalisa, terutama untuk mengisi celah-celah pemikiran Marx. Pada tahun 1959, Fromm menulis analisis yang sangat kritis bahkan polemis tentang kepribadian Freud dan pengaruhnya, sebaliknya berbeda sekali dengan kata-kata pujian yang diberikan kepada Marx pada tahun 1961. Meskipun Fromm deapat disebut sebagai seorang teoritikus kepribadian Marxian, ia sendiri lebih suka disebut humanis dialetik. Tulisan-tulisan Fromm dipengaruhi oleh pengetahuannya yang luas tentang sejarah, sosiologi, kesusastraan, dan filsafat.Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa kesepian dan terisolir karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas manusia. Teori Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat. Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencitai atau bagaimana meemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat yang otoriter , karna manusia adalah mahluk yang memiliki kesadran pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai , perhatian tanggung jawab integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga apbila dalam kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal yang di sebutkan tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental menurut Eric fromm. Kebutuhan dasar manusia menurut Eric Fromm : • Kebutuhan akan keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif mencintai orang lain • Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif • Kebutuhan akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya dapat beradaptasi di dunia. Kebutuhan akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia Kebutuhan akan kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari dunia. 2. Kepribadian yang sehat menurut Fromm kepribadian sehat menurut Eric Fromm adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love erik Fromm mengutarakan : Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis: “Manusia, setelah menemukan lewat pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya kepuasan puncak, maka makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua bentuk kebahagiaan manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada kaitannya dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik pusat kehidupannya…. Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung pada dunia luar, pada obyek cinta pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila ditinggal mati atau ditinggal kabur.” kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri. Menjadi produktif berarti orang menggunakan semua tenaga dan potensinya. Kata “produktif” mungkin menyesatkan karena kita cenderung memikirkan kata itu dalam pengertian manghasilkan sesuatu seperti barang-barang material, karya-karya seni atau ide-ide. Fromm mengartikan kata itu jauh lebih luas daripada ini. Mungkin berguna kalau memikirkan produktivitas itu sinonim dengan berfungsi sepenuhnya, mengaktualisasikan diri, mencintai, keterbukaan, dan mengalami. Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas mereka. 3. Ciri-ciri kepribadian yang sehat menurut Fromm Cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan, dan suara hati. Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif. Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah. Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri. Sumber Suryabarata, Sumadi.2007.Psikologi Kepribadian.Jakarta: Raja Grafindo http://www.psikologimania.co.cc

Rabu, 04 April 2012

Motivasi Aktualisasi Diri

Motivasi aktualisasi diri (maslow dalam morgan dkk. 1986) di hubungkan dengan motivasi efektan dan motivasi intrinsik. Aktualisasi diri menujuk ke kebutuhan pribadi untuk mengembangkan potensi mereka ; dengan kata lain “melakukan apa yang mereka mampu melakukannya“. Karena itu, aktualisasi diri adalah orang yang menggunakan kemampuannya secara menyeluruh atau penuh. Tentu saja tujuan orang untuk mengaktualisasikan kemampuan mereka secara optimal ini berbeda beda dari satu orang ke orang lainnya. Untuk beberapa orang, itu berarti prestasi di bidang ilmu atau kesusasteraan; untuk beberapa orang lainnya. Itu berarti kepemimpinan dalam bidang politik, masyarakat, atau agama ; untuk orang lainnya lagi, itu bisa berarti hidup bebas sepenuhnya tanpa terlalu di kendalikan oleh peraturan sosial.
Altualisasi diri di duga menjadi kebutuhan tertinggi dalam hirarki kebutuhan atau motif (maslow dalam Morgan dkk. 1986). dari kebutuhan yang tinggi ke kebutuhan terendah, kebutuhan dalam hirarki itu adalah :
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Kebutuhan akan barga diri
Kebutuhan akan rasa di miliki dan di cintai
Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan fisik
Urutan di mana kebutuhan ini di daftar adalah signifikan dalam dua hal. Kebutuhan kebutuhan yang muncul dalam urutan, dari yang terendah sampai yang tertinggi, dengan kebutuhan fisik sebagai kebutuhan pertama dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan yang terakhir, selama seseorang berkembang secara normal. Dari rendah ke tinggi, ini juga urutan urutan hal hal yang harus di puaskan. Dengan kata lain, kebutuhan fisiologis harus di puaskan terlebih dahulu sebelum kebutuhan lain dapat di temukan, kebutuhan akan rasa aman datang sebelum kebutuhan yang lebih tinggi muncul.

Ekspresi dan Persepsi Tentang Emosi

Emosi seseorang mempunyai dampak yang besar pada orang lain ketika seseorang mengekspresikannya dalam cara yang dapat di terima oleh orang lain. Ketika kita menerima respon respon emosional dari orang lain, kita merespon dalam cara yang benar, mungkin dengan ekspresi emosi kita sendiri. Contohnya jika salah satu teman saya memenangkan suatu hadiah dan menunjukan kebahagiaan, saya mungkin juga merespon dengan kegembiraan juga, atau tergantung pada persepsi saya tentang situasi itu, mungkin saya iri. Kita seringkali berdasar pada contoh contoh ekspresi emosi dari orang lain untuk membuat pendapat kita tentang kepribadian mereka.
Kita menerima emosi orang lain dari banyak sumber. Suara adalah salah satu penghubung ekspresi emosi. Jeritan menunjukan ketakutan atau kegairahan, rintihan menunjukan sakit atau ketidak bahagiaan, isakan menunjukan kepedihan, dan gelak tawa menunjukan kegembiraan atau kenikmatan. Suara yang gemetar atau patah patah mungkin berarti kepedihan yang dalam. Tentu saja apa yang secara nyata dikatakan juga suatu isyarat yang penting mengenai emosi yang sedang di rasakan oleh orang lain.
Di samping apa yang di katakan dan cara orang mengatakannya adalah faktor utama dalam persepsi tentang emosi, gerakan tubuh juga di gunakan sebagai cue (tanda) dalam menginterprestasi emosi orang lain.

ludwig van beethoven

Raja di raja pencipta musik Ludwig Van Beethoven keluar jadi jabang bayi tahun 1770 di kota Bonn, Jerman. Semasa kanak kanak sudah tampak jelas bakat musiknya yang luar biasa dan buku musik ciptaannya muncul pertama kali 1783. Di usia remaja dia berkunjung ke Wina dan di perkenalkan kepada Mozart tapi perjumpaan keduanya berlangsung singkat. Tahun 1792 Bethoven kembali menetap di Wina, mekkahnya musik waktu itu, selama sisa hidupnya. Rasa musil Bethoven yang tinggi selaku pemain piano mengesankan tiap pendengarnya dan dia berhasil baik selaku pemain maupun guru. Segera dia menjadi pencipta musik yang produktif juga. Karyanya dapat sambutan baik. Sejak umur pertengahan dua puluh keatas, dia sudah mampu menerbitkan dan menjual buku ciptaan muksiknya tanpa kesulitan apa pun.
Ketika Beethoven berumur di ujung 20an, tanda tanda ketuliannya mulai nampak. Tak pelak lagi gejala ini amat merisaukan si komponis muda. Tuli buat seorang pencipta musik betul betul suatu malapetaka. Suatu ketika timbul keinginannya mau bunuh diri saja.
Tahun tahun antara 1802 sampai 1815 sering di anggap masa pertengahan karier Beethoven. Pada masa istirahat itu, akibat ketuliannya menghebat, dan dia mulai mundur dari pergaulan masyarakat. Ketunarunguannya ini membuat orang punya kesan tidak yakin bahwa Beethoven memang betul betul anti manusia, anti masyaraka dan benci bergaul. Dia terlibat dengan percintaan yang kerap dengan gadis gadis muda tapi tampaknya semua hubungan ini berakhir tak bahagia dan tak pernah beristri.
Karya musik Beethoven sendiri menggila produktifnya. Tahun tahun terus berjalan namun perhatian yang di terimanya makin lama makin surut yang mestinya populer untuk seorang komponis sperti dia di jaman itu.

Selasa, 20 Maret 2012

Apa itu kepribadian sehat?

kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.

Bagaimana pribadi seseorang dapat berkembang? Menurut teori Erikson dan Freud

Teori perkembangan menurut Freud
Anak melewati serangkaian tahap yang secara dinamis berlainan selama 5 tahun pertama kehidupan, kemudian selama satu periode 5 atau 6 tahun berikutnya periode laten dinamika tersebut kurang lebih menjadi stabil. Dengan datangnya masa adolesen, dinamika itu muncul lagi kemudian secara bertahap menjadi tenang ketika remaja memasuki masa dewasa. Bagi Freud tahun tahun pertama kehidupan yang hanya beberapa itu memiliki peranan yang menentukan bagi pembentukan kepribadian.
Masing masing tahap perkembangan selama 5 tahun pertama di tentukan oleh cara cara reaksi suatu zona tubuh tertentu. Selama tahap pertama, yang berlangsung selama kira kira 1 tahun, mulut merupakan daerah pokok kegiatan dinamik. Tahap oral di susul dengan berkembangnya kateksis dan antikateksis di sekitar fungsi fungsi eliminasi, dan di sebut tahap anal. Tahap ini berakhir pada tahun kedua dan di susul dengan tahap phalik di mana organ organ seks merupakan zona zona erogen terpenting. Tahap tahap ini, yakni anal oral dan phalik di sebut tahap tahap pragenital. Anak anak kemudia memasuki periode laten yang cukup lama, yang secara dinamis di sebut tahun tahun yang tenang. Selama periode ini,impuls impuls cendrung berada dalam keadaan di represikan. Munculnya kembali dinamika pada masa adolesen yang dinamis mengaktifkan kembali impuls impuls pragenital apa bila impuls impuls ini berhasil di pindahkan dan di sublimasikan oleh ego maka sampailah orang pada tahap kematangan yang merupakan tahap akhir yakni tahap genital.

Daftar pustaka:
Freud, S. The standard edition of the complete psychological works. J. Strachey (Ed). London: Hogarth Press,1953 - 1974.
Freud, S. The interpretation of dreams. In Standard edition, vols. 4 and 5. London: Hogarth Press, 1953. (First German edition,1900)
Freud, S. An outline of psychoanalysis. In Standard edition. Vol. 23. London: Hogarts Press, 1964. (First German edition 1940)



Teori perkembangan Erikson
Perkembangan berlangsung melalui tahap tahap seluruhnya ada 8 tahap menurut jadwal yang di kemukakan erikson. Empat tahap pertama terjadi pada masa bayi dan pada masa kanak kanak, tahap kelima pada masa adolesen dan terakhir pada tahun tahun dewasa dan usia tua. Erikson lebih menekankan pada masa adolesen karena masa tersebut merupakan masa peralihan dari kanak kanak ke masa dewasa. Apa yang terjadi pada masa ini sangat penting bagi tahap kepribadian dewas. Identitas, krisis krisis identitas, dan kekacauan identitas merupakan konsep konsep erikson yang sangat terkenal.
8 tahap perkembangan menurut Erikson:
• kepercayaan dasar vesus kecurigaan dasar
• otonomi versus perasaan malu dan keragu raguan
• inisiatif versus kesalahan
• kerajinan versus inferioritas
• identitas vesus kekacauan identitas
• keintiman versus isolasi
• generativitas versus stagnasi
• integritas versus keputusasaan

Daftar pustaka
Erikson, E. H. childhood and society. New York: Norton, 1950, 2nd ed. Revised and enlarged, 1963.
Erikson, E. H. insight and rensponsibility. New York: Norton, 1964.
Erikson, E. H. identify: youth and crisis. New York: Norton, 1974

kesehatan mental

Konsep sehat itu apa?
Pada masa lalu, sebagian besar individu dan masyarakat memandang sehat dan sakit sebagai sesuatu Hitam atau Putih. Dimana kesehatan merupakan kondisi kebalikan dari penyakit atau kondisi yang terbebas dari penyakit. Anggapan atau sikap yang sederhana ini tentu dapat diterapkan dengan mudah; akan tetapi mengabaikan adanyarentang sehat-sakit. Pendekatan yang digunakan pada abad ke-21sehat dipandang dengan perspektif yanglebih luas. Luasnya aspek itu meliputi rasa memiliki kekuasaan, hubungan kasih sayang, semanga thidup, jaringan dukungan sosial yang kuat, rasa berarti dalam hidup, atau tingkat kemandirian tertentu (Haber, 1994).

Ada pula yang memahami konsep sehat itu tidak dapat pernah di lepaskan dari pengaruh sejarah dan kemajuan kebudayaan sepanjang sejarah makna sehat dan sakit ternyata di pengaruhi oleh peradaban selain itu taraitmen yang dilakukan juga di sesuaikan dengan pemahaman terhadap kesehatan tersebut.

Sejarah mengenai perkembangan kesehatan mental

Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran karena masalah masalah mental bukanlah masalah fisik yang denga mudah dapat di amati dan terlihat. Berbeda dengan gangguan fisik yang dapat dengan mudah di deteksi.

Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.

Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19.